Selasa, 14 Agustus 2012
Rabu, 08 Agustus 2012
Rinduku Ibuku
Rinduku Ibuku
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Tanpa sadar, jalan hidup tlah mulai
Menghela napas kehidupan
Melaju bersama ketidaktahuan
Adzan Iqamah pun parau seiring terlahir
Ibu merelakan jiwanya demi kelahiran buah hati
Mama, Ibu, Bunda, Ummi
Wanita mulia, muara cinta yang harmonis
Ucapanmu, UcapanNya
Ridhomu, RidhoNya
Cintamu, Rahmat dariNya
Ibu...Ibu...Ibu...
Ibu tempat berkeluh kesah
Ibu tempat tuk bermanja
Ibu yang rela terkuras waktu dan tenaga
Ibu pengisi ruang kosong dalam hidup
Engkaulah dermaga setiap insan hati
Tetesan cinta kau jadikan lautan
Embusan sayang kau buat mengudara
Qalbu pun kau isi denganNya
Lautan Firman, alunan AsmaNya
Kau hadirkan di hati
Lonceng kesetiaan pun tak pernah berhenti
Engkau yang perkenalkan Islammu
Membuka mata batin, meresap perlahan
Engkaulah penuntun pada cinta Sang Khalik
Malang...
Pintu keremajaan menyambut kehadiran
Terguncang desahan menjadikan belantara
Kesombongan, keangkuhan, bak badai terganas
Tersesat saat melaju
Terpisah jauh dari lautan hikmah KalamNya
Di telaga bijan Iqro’Nya pun terabaikan
Kalian telah lupa...
Balasan apa bagi Ibumu?
Apa yang mampu engkau berikan?
Tega...
Engkau menghardiknya !
Engkau mencaci makinya !
Engkau membuatnya menangis !
Lupakah engkau ?
Engkau hanyalah seorang hamba
Engkau hanyalah titipan Allahu Akbar
Engkau tanggung jawab orangtuamu
Mengapa engkau begitu kejam ?
Mengapa kau buat mereka menangis ?
Mengapa kau malah menyusahkan mereka ?
Ya Allah... Ya Ghoffar...
Engkau sumber ilham
Terangi cahaya hidayahMu
Kuatkan awak kapal keimanan kami
Penyesalan fil akhir
Dada ringkih ini sesak
Terlamun dalma kehampaan
Tiada lagi Ibu pengingat keimanan
Tiada lagi Ibu penasihat handal
Tiada lagi Ibu pelipur kelaraan
Hanya genangan air yang mampu keluar dari kediaman mata
Angin nestapa terasa menjelajahi tubuh
Tersentak dari alpa Sang Ibu
Pucat hati terasa memuncak
Mendobrak dalam kerinduan
Yaa Rahmaan... Yaa Rahiim... Yaa Ghoffar...
Ampunkan dosa kami
Berikan sisiMu bagi Ibu
Jagalah Ibu dalam kasih sayangMu
Ibu...maafkan aku
Teringat ku akan mutiara katamu
Teringat waktu yang tlah kita arungi
Terngiang selalu tilawah indahmu
Menukik pelan inginku jumpa denganmu
Andai Sang Waktu dapat kembali
Kan ku jaga dirimu Ibu, selamanya...
May , 2010
-
Puisi ini dipersembahkan
bagi seluruh kaum Ibu dan calon Ibu di dunia
-
Puisi ini diikutsertakan
dalam lomba puisi dari Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah & Ikatan Keluarga Mahasiswa Akademi Kebidanan
Aisyiyah Palembang 2009-2010
-
Juara
II lomba puisi tahun 2010
Indonesiaku Fana
Indonesiaku Fana
(Refleksi Kehidupan
Fana)
Romantisme kehidupan
Bermain, bergelayutan, mengiri nada kemanusiaan
Serumpun nuansa tiada pernah sama
Fatamorgana oasis menyegarkan
Menyejukkan tapi tipuan
Bagai perlombaan respirasi setiap makhluk
Tak pernah ada yang mau mengalah
Harta dan tahta menjadi pilihan
Setiap yang bernapas berpacu dalam kemunafikkan
Benyak duka dibiarkan terluka
Tiada usaha pemulihan
Bersuka pun tak kenal situasi
Mencengkan bagi tak mampu
Dimana kemanusiaan itu?
Tak pernah adakah persamaan kedudukan?
Walau hanya sekedar dalam pemuasan kehidupan
Mengapa begitu terlihat jelas berbeda?
Kecil...semakin mengecil
Besar...semakin membesar
Tak tertoleh sedikit pun tuk melengkapi
Mengapa ini yang terjadi pada Indonesia fana?
Aku terpekur rinduku
Nurani batin sering kali menagih
Hanya menginginkan melodi indah tuk mewarnai hidup
Agar tiada lagi kasta
Wahai makhluk Tuhan...
Bukalah telapak tangan kalian !
Ringankan hati kalian !
Gerakkan dengan motor keikhlasan
Lihatlah sekeliling kalian !
Banyak yang mengharapkan kedatangan kalian
May 4th,
2010
-Puisi ini
diikutsertakan dalam event FLS2N (festival dan lomba seni siswa nasional) 2010
Kota Palembang
-Tema Humanisme
-Dibuat pada saat
hari-H lomba dan dibacakan di pentas perlombaan
- Juara II Lomba Cipta
dan Membaca Puisi tingkat SMA se-Kota Palembang tahun 2010
Langganan:
Postingan (Atom)