Sssttt !!!
Ibu Pertiwi sedang terlelap
Lelap dalm kegetiran
Pahit, pedih, hampa, murka
Bayangkan !
Bayangkan wahai pemuda !
Tak ingatkah engkau tetesan-tetesan keringat dan darah
mereka?
Lupakah engkau dengan timah panas menembus jantung mereka?
Menjadikan akhir perjumpaan dengan fananya dunia
Mereka...pahlawan bangsa
Tabir kejayaan
Gelora semangat membuncah
Namun kini terpuruk
Nasionalisme tajam
Kini pun memudar
Naif...
Tiada pengakuan
Bukan...bukan...bukan...
Ini bukan sekedar bunga tidur
Ini adalah duri bunga
Segelas romantika kecanggihan engkau jadikan lautan
Namun sayang...
Tak kau sisihkan barang seteguk penghargaan para pahlawan
Apakah tak kau lihat Ibu Pertiwi menangis?
Menyaksikan para kunci bangsa terlena
Akar historis nasionalisme terbuang
Wahai pemuda bangsa !
Sekaranglah saatnya
Bangkitlah ! Bersatulah !
Hentikan bulir-bulir air mata Pertiwi
Dengan mata terbuka, hati nurani, dari sunyi ke bunyi
Tunjukkan cinta bangsa negara kalian !
Walau waktu menjadi primadona
May 4th,
2010
By: Rahmi Septiani
Putri
-Puisi ini diikutsertakan
dalam event FLS2N (festival dan lomba seni siswa nasional) 2010 Kota Palembang
-Tema Nasionalisme
- Juara II Lomba Cipta
dan Membaca Puisi tingkat SMA se-Kota Palembang tahun 2010
this's special to my lovely family :*