welcome to my sweet blog

ketika bingung, maka menulislah. ketika bingung ingin menulis apa, maka cobalah untuk menuliskannya.

Senin, 07 September 2015

September 5th, 2015

Memori tidak akan pernah lari jika kita menjaganya.
Sama halnya dengan kebahagiaan ini layak ku simpan dengan rapi dalam sebagian memoriku.
감사합니다 😘

Guys, you made my day 😚
Thank you for all your caring, affection, love, and everything, although you know that I'm the most annoying person :")

Sincerely,
With ❤




Thank you PImoetz & Taraweh Girls 😗

Sabtu, 05 September 2015

Refleksi Hati

Apakah sedih harus beralasan?
Apakah untuk menangis harus ada alasannya?
Sering muncul perasaan sedih dan seketika menangis tanpa alasan.
Bolehkan demikian? Hmm

Aku bahkan tak sadar bahwa tepat tanggal ini 22 tahun yang lalu, untuk pertama kalinya aku merasakan hawa dunia.
Terlahir sebagai makhluk polos dan penuh rasa penasaran tentang isi dunia.
Tak pernah terasa waktu mendahului perkiraan lebih cepat.
Di sini aku masih berpijak pada bumi yang tak pernah ku tahu wujud aslinya.
Aku bertopang pada tanah yang mengandung panasnya inti bumi.
Tak pernah pula aku mengeluarkan sepeser rupiah pun untuk menghirup Oksigen sepuasnya.
Segala puji bagi Allah, The One and Only my Robb.

Entah sudah berapa detik sia-sia kulewatkan.
Entah sudah berapa rupiah sia-sia kufoya-foyakan.
Entah sudah berapa manusia sia-sia kukecewakan.
Entah sudah berapa hati manusia sia-sia kusakiti.
Entah sudah berapa ilmu sia-sia ku tak amalkan.
Siapalah aku?

Maafkan aku.
Walau kutahu itu tak cukup.
Terima kasih untuk segala yang telah kuterima, kumiliki, dan kunikmati.
Terima kasih untuk semua kemurahan hati, kasih sayang, dan cinta yang tak pernah ada ujungnya buat diriku.
Siapalah aku?

Terima kasih, Yaa Robb.

Sincerely,         


Rahmi Septiani Putri

Sabtu, 22 Agustus 2015

Bukan

Bukan, bukan waktu yang memisahkan kita.
Bukan, bukan jarak yang menjauhkan kita.
Bukan, bukan cinta yang menyakiti kita.
Bukan, bukan rindu yang menyiksa kita.
Bukan pula tanah atau air atau angin atau bahkan api yang membuat kita tak mampu membendung teriakan hati kita.
Bukan.
Tapi kita, kita, aku dan engkau.

Selasa, 19 November 2013

Bulan dan Malam

Sungguh menyenangkan ketika masih diberikan kenikmatan untuk bisa memandang kecantikan dan keanggunan bulan purnama di balik dedaunan pohon-pohon yang menjulang tinggi.

Entahlah, mungkin bagi beberapa orang hal ini bukanlah sesuatu yang spesial. Tetapi, bagiku hal tersebut merupakan keindahan yang luar biasa, kenikmatan yang tiada tara. Ah, dramatisir, tapi memang begitu adanya.

Aku sangat menyukai keindahan seperti itu, aku suka bulan, dan aku suka malam. Dua hal yang tak bisa dikalahkan dengan kesaktian maupun keahlian lain, dua hal yang mampu menenangkan dan memenangkan hati ini. Terasa teduh ketika memandangnya. Ada damai yang selalu menemani di kala malam kian larut. Ada kesetiaan yang terus-menerus mengunjungi, walau lambat laun pergi namun lambat laun juga akan kembali.

Aku bisa mengatakan ini takdir, karena jika aku putar kembali waktu yang lalu, selalu ada kesempatan bagiku untuk memandangnya, terlebih lagi adalah ketidaksengajaan dapat melihat keajaiban tersebut. Seperti malam ini, dengan tidak sengaja memandang keindahan dan keanggunannya di balik dedaunan pohon-pohon yang menjulang tinggi. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ciptaan sempurna di kala pemandangnya jauh dari sempurna.

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

Minggu, 17 November 2013

September 22nd, 2013

Ketika ada cinta, tidak harus selalu dipaksakan.
Cinta dalam diam juga menyenangkan walau agak menyakitkan.
Menyenangkan karena bisa memperhatikan diam-diam.
Melihat dari kejauhan, mengagumi setiap senyuman.
Tetap saja menyakitkan, 
terkadang geram,
ingin berkelebat untuk mengungkapkan.
Apa daya, cintaku hanya anginan, bukan bertepuk sebelah tangan.




September 22nd, 2013