welcome to my sweet blog

ketika bingung, maka menulislah. ketika bingung ingin menulis apa, maka cobalah untuk menuliskannya.

Selasa, 23 Agustus 2011

Kurangkai di Malam yang Bertaburan Makna, tanpa Sebuah Makna yang Tak Berarti. Hanya untuk Bintang Cerahku di sana

Tetesan air meniti ketika ku melangkah
Ku arungi arus jeram begitu terjal
Laksana hati begitu bergelombang
Dengan segala debu menimpa tanah


Ingin ku buka kunci dengan sejuta makna
Tertutupi dengan irisan angin serak itu
Tak khayal ku lewati
Dengan berjuta bintang cerah


Selalu dan selalu ku rangkai
Makna kata tanpa arti diri
Hati tedalam yang teluka


Ku harap tak hanya lembaran
Tetapi semua wujud menghilang
Ku harap
Dengan selangit harapan
Tuk gapai bintang terindah
Di tempat terindah nun jauh di sana


Palembang, November 15 th, 2007
(masih jaman SMP :D)

HIM

Deburan ombak menyapu pasir pantai
Gulungan ombak bekejaran ingin menjadi yang pertama
Berlari dan kembali lagi ke laut
Tammpak indah tetapi tidak

Cinta yang kurasa indah tetapi menyakitkan dan 
Gulungan deburan ombak mengingatkanku
Betapa besarnya cintaku kepada dia
Tak terhitung tapi sia-sia

Angin malam berembus melewati jendela kamarku
Masuk tanpa permisi memberikan sepucuk surat padaku
Tak sanggup kubaca kata-kata itu
Karena ku tahu isi pesan itu
Namun kubuka, dan
tak terasa wajahku basah dengan air mataku
Tak dapat kubendung derita hati itu

Salju pun menjadi air
Tak sanggup kurasakan hawa dingin kesepian itu
Menghentikan aliran darah, hancur
Menjadi debu yang terombang-ambing
Ia tak membalas cinta itu
Hujan turun mengalir deras di pipiku
Badai selalu menerpa hatiku, kehidupanku

Aku tak pernah sadar saat mengenangnya
Aku selalu melakukan hal yang sia-sia
Menangis
Hujan itu selalu menghampiriku walau ku tak mau
Tak ada payung yang melindungiku 
Tubuhku basah, dingin karenanya
Hanya di bawah hujan itu, hujan ini tak terlihat
Begitu banyak tetes air mengalir jatuh ke hatiku
Tak terhitung

Sulitnya melupakan kenangan itu
Yang dulu
Karena
Begitu sulitnya bagiku melupakan dia

Serpihan hati kurangkai tuk cinta yang MATI

Palembang, 2007
(jaman-jaman SMP :D)

White Love

Aku mencoba
Terus mencoba
Mengepakkan sayapku yang luka
Mencoba untuk bertahan saat aku terbang
Sampai mendarat di sarang yang menantiku

Aku ingin hinggap di tempat yang nyaman
dimana seseorang menanti diriku

Ku terus melebarkan sayap-sayapku
Aku ingin mencari sesuatu yang pernah hilang
Yang terindah dalam hidupku
CINTA PUTIH

Palembang, 2007

Apa?

Entah apa yang ada dibalik mata itu
Yang selalu memandangi diriku tanpa henti
Sorot matanya yang tajam, membuat hatiku terpana
Sinar lembut yang terpancarkan dari matanya
membuat hatiku tenang dan nyaman


Tak dapat kubaca isi hati dan pikiran itu
Membuat diriku menjadi gugup dan ingin tahu


Raut wajah yang indah itu selalu ada dalam pikiranku
Sangat sulit menghilangkannya dalam hatiku
Seperti terhipnotis aku selalu memikirkannya
Dan aku selalu bertanya
Apakah dia merasakan apa yang kurasa?


Lembar hari demi lembar hari berganti
Tapi...
Hatiku malu, malu,malu pada diriku sendiri
Hatiku gerimis
Bibirku mati
Penglihatanku hilang


Mungkin
Semua hanya akan menjadi kenangan dalam mimpi
Yang takkan mungkin terjadi, yang kumau
Hanya mimpi
Mimpi terindah






Palembang, February 25 th , 2007

Jumat, 19 Agustus 2011

Kisah Tentang Hujan

Rinik-rintik hujan perlahan turun
Meniti setiap langkah kecil rapuhku
Mendung awal pun tak ku acuh
Hiruk pikuk terlalu memusingkan batinku

Petir berlarian menyambar sudut kecil hatiku
Belum kutemui damai menyatu
Gemuruh Raja Langit menampar jiwaku
Belum ku rasakan lembut bersyahdu

Ombak laut meninggikan emosi
Menyulut stimulus otakku yang mendidih
Udara dingin berembus tanpa izin menyelimuti
Membuatku tenggelam dalam perih

Basah dalam kegelapan
Menggigil dalam ketakkutan
Becek, deras, porak poranda
Bagai kehilangan pedoman
Terlampau menghujam jantungku
Harus kemanakah aku berjalan?

Aku lelah dalam kegetiran
Tidak lagi kuat kuberpijak
Tidak lagi kuat kumenatap
Betapa banyak dusta kuterjerat

Tuhan...
Berikan aku kesejukan
Bawalah aku dalam berkah
Aku rindu pelangi cinta-MuAku rindu embun kelembutan-Mu


Palembang, April 13 th, 2011