Kutepis semua bujukan di kehidupan
Kutahan setiap detik perasaan
Kucoba tuk lupakan bayangan
Namun keteguhan hati mulai tergoyahkan
Begitu banyak cerminan hati bak es
Telah tak mampu berdiri kokoh
Dan tetap pada wujudnya
Terlelehkan oleh api cinta pancaranmu
Apakah kau sengaja mengusik hatiku?
Aku tak tahu
Lembaran diary kugoreskan tinta waktu
Kulukiskan warna-warni hatiku
Di buku hati itu
Saat kutemukan keteduhan di balik senyummu
Tak dapat lagi kucoba bertahan
Perasaan terpendam telah terkikis waktu yang bergulir
Kekuatan hati telah rapuh
Tak sanggup lagi menyembunyikan peri kecil
Yang bermain di benakku
Mungkin saat inilah yang terbaik
Dapat kuungkapkan ukiran hati ini
Tuk mengatakan padamu
Aku telah memilih dirimu
Tuk warnai hatiku
I like your poem. Hehehe...
BalasHapus