Yang selalu memandangi diriku tanpa henti
Sorot matanya yang tajam, membuat hatiku terpana
Sinar lembut yang terpancarkan dari matanya
membuat hatiku tenang dan nyaman
Tak dapat kubaca isi hati dan pikiran itu
Membuat diriku menjadi gugup dan ingin tahu
Raut wajah yang indah itu selalu ada dalam pikiranku
Sangat sulit menghilangkannya dalam hatiku
Seperti terhipnotis aku selalu memikirkannya
Dan aku selalu bertanya
Apakah dia merasakan apa yang kurasa?
Lembar hari demi lembar hari berganti
Tapi...
Hatiku malu, malu,malu pada diriku sendiri
Hatiku gerimis
Bibirku mati
Penglihatanku hilang
Mungkin
Semua hanya akan menjadi kenangan dalam mimpi
Yang takkan mungkin terjadi, yang kumau
Hanya mimpi
Mimpi terindah
Palembang, February 25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar