Hujan turun menemani sepi
Kabut luka bermanja ria di langit
Tak tahu dimana sinar mentari
Gelap, gugup, gelisah dalam kegalutan
Angin tak menentu arah tujuan
Gemuruh rel kereta berdentangan
Terangkatlah tangan terpaksa
Melambai menahan pedih
Bertahun-tahun, berbulan-bulan
Samoai berdetik kuharap menjadi saksi bisu
Ku selalu menanti kau pulang ke sini
Ku selalu berharap kau akan kembali
Ku berharap kau akan kembali
Ku berharap ada satu ruang di hatimu
Untuk kutempati
Selamanya di jiwamu
Walaupun kau telah miliknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar